At-Tadzkirah Imam Qurthubi
Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Terdapat di Tiga Alam
(Foto: MUI Sulsel)
Ada orang yang mengatakan, sesungguhnya seluruh makhluk pasti akan mengalami tekanan-tekanan sakaratul maut. Itu benar adanya. Tetapi, dalam hal ini ada perbedaan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Allah Ta`ala selaku satu-satunya zat yang tidak akan fana berhak untuk memberikan rasa kematian yang berbeda-beda di antara seluruh makhluk-Nya, sesuai dengan kedudukan dan derajat mereka. Makhluk bumi seperti manusia maupun bukan manusia (hewan), dan makhluk di atasnya, yaitu alam ruhani, semua pasti akan mengalami mati sebagaimana firman Allah,
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." (Ali `Imran: 185)
Abu Hamid dalam kitabnya, Kasf `Ulum al-Akhirah, mengatakan, "Allah memastikan kematian pada tiga alam. Yaitu, alam dunia, alam malakut, dan alam jabarut. Yang ada di alam dunia adalah Adam berikut anak cucunya dan semua binatang. Yang ada di alam malakut adalah para malaikat dan jin. Dan yang ada di alam jabarut ialah malaikat-malaikat pilihan.
Allah Ta`ala berfirman,
"Allah memilih para utusan(Nya) dari malaikat dan dari manusia." (al-Hajj: 75)
Mereka (malaikat pilihan) yang dimaksud adalah para malaikat pembawa Arsy yang sangat dekat dengan Allah dan penjaga kemah yang terdapat di Arasy, Allah menyipati mereka sebagaimana firman-Nya,
"Dan milik-Nya siapa yang ada di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang." (al-Anbiya: 19-20)
Mereka semua akan mati dengan mendapatkan tempat terhormat di sisi Allah seperti itu. Kedekatan mereka dengan Allah tidak lantas membuat mereka kekal dari kematian.
Menurut Ibnu Qasi, selain perbedaan-perbedaan tersebut, juga terdapat perbedaan-perbedaan dalam kematian. Ada orang yang begitu gampang mengalami kematian, yaitu ketika sedang nyenyak tidur tiba-tiba nyawanya dicabut oleh Malaikat Maut, seperti yang terjadi pada orang-orang saleh. Boleh jadi hal itu tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Sebab, katanya satu sumbatan saja dalam kerongkongan lebih sakit daripada ditebas pedang seribu kali. Tetapi, itulah rahasia kuasa Allah yang tidak mungkin dapat dikenali secara mutlak.
Dalam merasakan kematian, juga berbeda-beda antara satu golongan manusia dengan manusia lain. Kematian yang dirasakan golongan atau umat Islam berbeda dengan kematian yang dirasakan oleh selain umat Islam.
Di kalangan umat Islam sendiri perbedaan itu juga berlaku. Artinya, kematian yang dirasakan oleh para nabi berbeda dengan kematian yang dirasakan oleh selain nabi. Bahkan perbedaan dalam merasakan kematian tersebut juga berlaku di kalangan para nabi sendiri. Sesuai dengan derajat dan kedudukan mereka di sisi Allah, sebagaimana firman-Nya,
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ مِنْهُمْ مَّنْ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجٰتٍۗ
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. (Al-Baqarah [2]:253)
Allah telah meringankan proses kematian Nabi Ibrahim a.s. seperti yang dinyatakan sendiri lewat firman-Nya, "Aku akan membantu meringankan kematianmu, wahai Ibrahim." Apa yang diringankan Allah berarti tidak ada yang lebih ringan lagi darinya sebagaimana apa yang dibesarkan Allah berarti tidak ada lagi yang lebih besar darinya. Menyinggung tentang kenikmatan-kenikmatan surga, Allah Ta`ala berfirman,
وَاِذَا رَاَيْتَ ثَمَّ رَاَيْتَ نَعِيْمًا وَّمُلْكًا كَبِيْرًا ﴿الإنسان [٧٦]:٢٠﴾
Dan apabila engkau melihat (keadaan) di sana (surga), niscaya engkau akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (Al-Insan [76]:20)
Jadi kalau tidak ada yang lebih besar daripada kerajaan surga, amaka demikian pula tidak ada yang lebih ringan daripada kematian yang dialami oleh Nabi Ibrahim a.s.. Demikian menurut Ibnu Qasi. Wallahu a`lam. ***
Penulis/Pewarta: Mualif
Editor: Abu Halima
©2025 Al-Marji
TAGS:
Berita Terkait
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Larangan Mengharap Mati Karena Ditimpa Cobaan Harta Maupun Kesehatan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hakikat Kematian
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Boleh Mengharapkan Mati untuk Menyelamatkan Agama
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Mengingat Mati dan Persiapan Menghadapinya
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hikmah Mengingat Mati
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Orang Cerdas Adalah Orang Yang Dapat Mengendalikan Nafsu
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Mengingat Kematian dan Akhirat, Serta Zuhud Terhadap Dunia
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hukum Ziarah Kubur Bagi Laki-laki dan Perempuan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Faedah Ziarah Kubur
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Keadaan Ayah dan Ibu Nabi Saw. di Akhirat
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Doa Saat Tiba di Kuburan, Serta Hukum Menangis di Sisi Kuburan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Beberapa Larangan Saat Ziarah Kubur
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Orang Mukmin Meninggal dengan Keringat di Keningnya
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Keadaan Roh Orang Mukmin dan Kafir Saat Keluar dari Jasad
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian itu Didahului dengan Sakaratul Maut
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Malaikat Maut
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Sakaratul Maut yang Dialami Para Nabi
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Merupakan Bencana yang Sangat Mengerikan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Adalah Kafarat Bagi Setiap Muslim
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Berbaik Sangka di Saat Meninggal dan Takut Kepada Alah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Menalkinkan Mayat Dengan Kalimat La ilaha illallah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Tata Cara Talkin
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Berkata Baik Ketika Menghadiri Orang Meninggal
Baca Juga
- Dzikir Setelah Salat dalam Kitab Perukunan Melayu
- Ayat Al-Qur'an Tentang Azab (Siksaan atau Hukuman) di dalam Al-Qur'an dengan Berbagai Kata yang Digunakan
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 10. Bersegera Kepada Kebaikan Dan Menganjurkan Kepada Orang Yang Menuju Kebaikan Supaya Menghadapinya Dengan Sungguh-sungguh Tanpa Keragu-raguan
- Hukum Laki-laki Muslim Menikahi Wanita Musyrik, Ahli Kitab, atau Kafir
- Download Terjemahan Kitab Nashaihul Ibad (PDF)
- Terjemah Fathul Qarib - Kesunahan Tayammum
- Bab 9. Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala dan Rusaknya Dunia dan Kesukaran-kesukaran di Akhirat dan Perkara Yang Lain-lain di Dunia dan Akhirat Serta Keteledoran Jiwa, Juga Mendidiknya dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah
- Download e-Book (pdf) Terjemah Kitab Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram
- Terjemah Syarah Kitab Tijan Darori - Sifat Shiddiq bagi Rasul dan Lawannya
- Terjemah Syarah Kitab Tijan Darori - Sifat Fathanah bagi Rasul dan Lawannya