At-Tadzkirah Imam Qurthubi
Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Beberapa Larangan Saat Ziarah Kubur
Foto: Cover halaman dalam kitab tadzkirah (Foto: Muhamad Basuki)
فصل: هذه الأحاديث تشتمل على فقه عظيم وهو جواز زيارة القبور للرجال والنساء والسلام عليها وورد الميت السلام على من يسلم عليه وجواز بكاء النساء عند القبر،
Hadis-hadis tadi telah mengandung pengertian bahwa boleh hukumnya ziarah kubur bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan. Hadis tersebut juga menjelaskan bahwa mayat itu bisa menjawab salam kepada orang yang mengucapkan salam kepadanya serta bolehnya kaum wanita menangis di kuburan.
ولو كان بكاؤهن وزيارتهن حراماً لنهى النبي صلى الله عليه وسلم المرأة ولزجرها زجراً يزجر مثله من أتى محرماً وارتكب منهياً. وما روي من نهي النساء عن زيارة القبور فغير صحيح. والصحيح ما ذكرت لك من الإباحة إلا أن عمل النساء في خروجهن مما لا يجوز لهن من تبرج أو كلام أو غيره فلذلك المنهي عنه.
Seandainya wanita itu haram berziarah kubur dan menangis di kubur, tentu saja Nabi Saw. melarangnya dan mengancam pelakunya. Jadi, riwayat yang menyatakan Nabi Saw. melarang wanita berziarah kubur adalah riwayat yang tidak sahih. Yang sahih ialah riwayat yang memperbolehkannya, dengan syarat tidak boleh melanggar hal-hal yang dilarang syariat seperti membuka aurat, berbaur dengan laki-laki lain, mengucapkan kalimat-kalimat kotor, dan lain sebagainya.
وقد ذكرت لك في الباب قبل الفرق بين المتجالة والشابة فتأمله، وقد أبيح لك أن تبكي عند قبر ميتك حزناً عليه أو رحمة له مما بين يديه، كما أبيح لك البكاء عند موته. والبكاء عند العرب يكون البكاء المعروف وتكون النياحة. وقد يكون معهما الصياح وضرب الخدود وشق الجيوب.
وهذا محرم بإجماع العلماء، وهو الذي ورد فيه الوعيد من قوله عليه السلام: «أنا بريء ممن حلق وسلق وخرق» خرحه مسلم.
Seorang wanita boleh saja menangis di kubur seorang anggota keluarganya karena sedih atau mengharap agar orang yang meninggal tadi mendapatkan rahmat. Di kalangan masyarakat Arab, menagisi mayat itu berarti menagis sambil meratap dengan menjerit-jerit, menampar pipi sendiri, dan merobek saku baju. Bedasarkan ijma ulama, hal itu hukumnya haram dan mendapat ancaan terhadapnya, sebagaimana sabda Nabi Saw., "Aku berlepas diri dari para wanita yang mencukur rambutnya, yang meratap, dan yang merobek-robek bajunya sendiri." (HR. Muslim)
وأما البكاء من غير نياحة فقد ورد فيه الإباحة عند القبر، وعند الموت، وهو بكاء الرأفة والرحمة التي لا يكاد يخلو منها إنسان. وقد بكى النبي صلى الله عليه وسلم لما مات ابنه إبراهيم. وقال عمر: دعهن يبكين على أبي سليمان ما لم يكن نقع أو لقلقة] النقع: ارتفاع الصوت.
Adapun menangis yang tidak sampai meratap, baik pada saat kematian atau pada saat dikubur, hukumnya boleh. Itu adalah tangisan ungkapan rasa sedih dan kasihan yang bersifat manusiawi. Nabi Saw. sendiri juga pernah menangis atas kematian putranya, Ibrahim. Umar bin Khatab juga pernah membiarkan beberapa orang wanita menangisi kematian Abu Salman, asalkan tidak sampai meraung-raung sambil menaburkan pasir di kepala. Wallahu `alam.
Penulis/Pewarta: Mualif
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji
TAGS:
Berita Terkait
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Larangan Mengharap Mati Karena Ditimpa Cobaan Harta Maupun Kesehatan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hakikat Kematian
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Boleh Mengharapkan Mati untuk Menyelamatkan Agama
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Mengingat Mati dan Persiapan Menghadapinya
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hikmah Mengingat Mati
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Orang Cerdas Adalah Orang Yang Dapat Mengendalikan Nafsu
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Mengingat Kematian dan Akhirat, Serta Zuhud Terhadap Dunia
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Hukum Ziarah Kubur Bagi Laki-laki dan Perempuan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Faedah Ziarah Kubur
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Keadaan Ayah dan Ibu Nabi Saw. di Akhirat
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Doa Saat Tiba di Kuburan, Serta Hukum Menangis di Sisi Kuburan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Orang Mukmin Meninggal dengan Keringat di Keningnya
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Keadaan Roh Orang Mukmin dan Kafir Saat Keluar dari Jasad
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian itu Didahului dengan Sakaratul Maut
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Malaikat Maut
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Sakaratul Maut yang Dialami Para Nabi
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Terdapat di Tiga Alam
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Merupakan Bencana yang Sangat Mengerikan
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Adalah Kafarat Bagi Setiap Muslim
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Berbaik Sangka di Saat Meninggal dan Takut Kepada Alah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Menalkinkan Mayat Dengan Kalimat La ilaha illallah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Tata Cara Talkin
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Berkata Baik Ketika Menghadiri Orang Meninggal
Baca Juga
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 8. Bertindak Lurus (Istiqamah)
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 15. Memelihara Kelangsungan Amalan-amalan
- Terjemahan Riyadus Shalihin: Bab 14. Berlaku Wajar dalam Beribadah
- Tantangan Terbuka Kepada Siapapun Yang Sanggup Membuat Surat Semisal Al-Quran
- Terjemah Kitab Mukhtarul Ahadis: 26. Sifat Allah dan Sifat Setan
- Dzikir Setelah Salat dalam Kitab Perukunan Melayu
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Berkata Baik Ketika Menghadiri Orang Meninggal
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Sakaratul Maut yang Dialami Para Nabi
- Bab 9. Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala dan Rusaknya Dunia dan Kesukaran-kesukaran di Akhirat dan Perkara Yang Lain-lain di Dunia dan Akhirat Serta Keteledoran Jiwa, Juga Mendidiknya dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah
- Download Terjemah Kitab 'Aunul Ma'bud 'Ala Syarhi Sunan Abi Daud karya Syeikh Syariful Haqq