Riyadhus Shalihin
Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 15. Memelihara Kelangsungan Amalan-amalan
Foto: Muhamad Basuki (Foto: Muhamad Basuki)
15 - باب في المحافظة عَلَى الأعمال
Bab 15. Memelihara Kelangsungan Amalan-amalan
قَالَ الله تَعَالَى: {أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ} [الحديد: 16]، وَقالَ تَعَالَى: {وَقَفَّيْنَا بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَآتَيْنَاهُ الأِنْجِيلَ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلاَّ ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللهِ فَمَا رَعَوْهَا حَقَّ رِعَايَتِهَا} [الحديد: 27]، وَقالَ تَعَالَى: {وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا} [النحل: 92]، وَقالَ تَعَالَى: {وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ} [الحجر: 99].
وَأَمَّا الأَحاديث فمنها:
حديث عائشة: وَكَانَ أَحَبُّ الدِّين إِلَيْهِ مَا دَاوَمَ صَاحِبُهُ عَلَيهِ. وَقَدْ سَبَقَ في البَاب قَبْلَهُ .
Allah Ta'ala berfirman: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, supaya hati mereka itu khusyu' untuk mengingat-ingat kepada Allah dan kebenaran yang turun kepada mereka itu -yakni al-Quran. Janganlah mereka itu berkeadaan yang serupa dengan orang-orang yang telah diberi kitab-kitab pada masa dahulu -sebelum mereka, tetapi mereka telah melalui masa yang panjang, kemudian menjadi keraslah hati mereka tersebut -yakni enggan menerima kebenaran." (al-Hadid: 16)
Allah Ta'ala berfirman lagi: "Kemudian Kami -Allah- iringkan di belakang mereka dengan beberapa Rasul Kami dan Kami iringkan pula dengan Isa anak Maryam, serta Kami berikan Injil kepadanya. Kami memberikan perasaan kasih sayang dalam hati para pengikutnya. Keruhbaniahan itu mereka ada-adakan saja. Kami tidak mewajibkan demikian itu atas mereka. Yang Kami perintahkan -tidak lain kecuali mencari keridhaan Allah, tetapi mereka tidak memelihara itu sebagaimana mestinya yang ditentukan." (al- Hadid: 27)
Keterangan:Keruhbaniahan, artinya hidup dalam klooster bagi para penganut atau pendeta-pendeta agama Nasrani. Ini bukan berasal dari ajaran Nabiyullah Isa a.s. dan itu hanyalah buatan kepala-kepala agama yang datang sepeninggal beliau. Islam juga tidak membenarkan adanya ruhbaniah.
Allah Ta'ala berfirman pula: "Janganlah engkau semua itu seperti perempuan yang menguraikan benangnya menjadi lepas kembali setelah dipintal kuat-kuat." (an-Nahl: 92)
Juga Allah Ta'ala berfirman: "Dan sembahlah Tuhanmu sehingga datanglah keyakinan -maksudnya kematian- kepadamu." (al-Hijr: 99)
Adapun Hadis-hadis yang menerangkan bab di atas itu, diantaranya ialah Hadisnya Aisyah: "Mengerjakan agama yang tercinta di sisi Allah ialah yang dikekalkan oleh orangnya -yakni tidak bosan-bosan melakukannya sekalipun sederhana." hadis ini telah disebutkan dalam uraian sebelum ini -Lihat hadis nombor 142.
Selain hadis di atas ialah:
153 - وعن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبهِ مِنَ اللَّيلِ، أَوْ عَنْ شَيءٍ مِنْهُ، فَقَرَأَهُ مَا بَيْنَ صَلاةِ الفَجْرِ وَصَلاةِ الظُّهْرِ، كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنَ اللَّيلِ». رواه مسلم.
153. Dari Umar al-Khaththab r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang tertidur sehingga kelupaan membacakan hizibnya di waktu malam atau sebagian dari hizibnya itu, kemudian ia membacanya antara waktu shalat fajar dengan zuhur, maka dicatatlah untuknya seolah-olah ia membacanya itu di waktu malam harinya." (Riwayat Muslim)
154 - وعن عبد الله بن عَمْرو بن العاص رَضِيَ الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم: «يَا عبدَ اللهِ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلان، كَانَ يَقُومُ اللَّيلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيلِ». مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
154. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepadaku: "Hai Abdullah, janganlah engkau seperti si Fulan itu. Dulu ia suka bangun bershalat malam, kemudian ia meninggalkan bangun malam itu." (Muttafaq 'alaih)
155 - وعن عائشة رضي الله عنها، قَالَتْ: كَانَ رَسُول الله - صلى الله عليه وسلم - إِذَا فَاتَتْهُ الصَّلاةُ مِنَ اللَّيلِ مِنْ وَجَعٍ أَوْ غَيرِهِ، صَلَّى مِنَ النَّهارِ ثنْتَيْ عَشرَةَ رَكْعَةً. رواه مسلم.
155. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila terlambat dari shalat malam, baik karena sakit ataupun lain-lainnya, maka beliau bershalat di waktu siangnya sebanyak dua belas rakaat." (Riwayat Muslim)
Penulis/Pewarta: Mualif
Editor: Abu Halima
©2025 Al-Marji
TAGS:
Berita Terkait
- Pendahuluan Pengarang, Imam Nawawi
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 1. Keikhlasan dan menghadirkan niat dalam segala perbuatan; ucapan dan keadaan yang nyata dan yang samar
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 2. Taubat
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 3. Sabar
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 4. Kebenaran
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 5. Muraqabah (Menjaga Diri)
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 6. Ketakwaan
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 7. Yakin dan Tawakkal
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 8. Bertindak Lurus (Istiqamah)
- Bab 9. Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala dan Rusaknya Dunia dan Kesukaran-kesukaran di Akhirat dan Perkara Yang Lain-lain di Dunia dan Akhirat Serta Keteledoran Jiwa, Juga Mendidiknya dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 10. Bersegera Kepada Kebaikan Dan Menganjurkan Kepada Orang Yang Menuju Kebaikan Supaya Menghadapinya Dengan Sungguh-sungguh Tanpa Keragu-raguan
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 11. Bersungguh-sungguh (Mujahadah)
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 12. Menganjurkan Untuk Menambah-nambah Kebaikan Pada Akhir-akhir Umur
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 13. Menerangkan Banyaknya Jalan-jalan Kebaikan
- Terjemahan Riyadus Shalihin: Bab 14. Berlaku Wajar dalam Beribadah
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 16. Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-adabnya
Baca Juga
- Download Terjemah Kitab al-Mughni (pdf) Karya Ibnu Qudamah
- Terjemah Fathul Qarib - Bab Tayammum: Syarat-Syarat Tayammum
- Terjemah Syarah Kitab Tijan Darori - Sifat Tabligh bagi Rasul dan Lawannya
- Download Terjemah Kitab 'Aunul Ma'bud 'Ala Syarhi Sunan Abi Daud karya Syeikh Syariful Haqq
- Terjemah Kitab Mukhtarul Ahadis: 25. Menyebut-nyebut Nikmat
- Terjemah Kitab Mukhtarul Ahadis: 26. Sifat Allah dan Sifat Setan
- Terjemahan Riyadus Shalihin: Bab 14. Berlaku Wajar dalam Beribadah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Tata Cara Talkin
- Terjemah Syarah Kitab Tijan Darori - Sifat Shiddiq bagi Rasul dan Lawannya
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Menalkinkan Mayat Dengan Kalimat La ilaha illallah