Fathul Qarib

Terjemah Fathul Qarib - Sunah-sunah Mandi

(Foto: Muhamad Basuki)

(وَسُنَنُهُ) أَيِ الْغُسْلِ (خَمْسَةُ أَشْيَاءَ التَّسْمِيَّةُ وَالْوُضُوْءُ) كَامِلًا (قَبْلَهُ).

Kesunahan-kesunahan mandi ada lima perkara. (1) Yaitu membaca basmalah. Dan berwudlu` secara sempurna sebelum melaksanakan mandi.     

وَيَنْوِيْ بِهِ الْمُغْتَسِلُ سُنَّةَ الْغُسْلِ إِنْ تَجَرَّدَتْ جِنَابَتُهُ عَنِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ وَإِلَّا نَوَى بِهِ الْأَصْغَرَ.

(2) Orang yang melakukan mandi, maka dia melaksanakan wudlu' dengan niat sunnah mandi, jika jinabahnya tidak disertai hadats kecil. Jika tidak, maka dia niat menghilangkan hadats kecil.    

(وَإِمْرَارُ الْيَدِّ عَلَى) مَا وَصَلَتْ إِلَيْهِ مِنَ (الْجَسَدِ) وَيُعَبَّرُ عَنْ هَذَا الْإِمْرَارِ بِالدَّلْكِ.

(3) Dan menjalankan tangan ke bagian badan yang bisa dijangkau oleh tangannya. Hal ini diungkapkan dengan bahasa dalku (menggosok badan)”.    

(وَالْمُوَالَّاةُ) وَسَبَقَ مَعْنَاهَا فِي الْوُضُوْءِ.

(4) Dan muwallah (terus menerus). Makna muwallah telah dijelaskan di bab wudlu'.    

(وَتَقْدِيْمُ الْيُمْنَى) مِنْ شِقَّيْهِ (عَلَى الْيُسْرَى).

(5) Dan mendahulukan bagian badan sebelah kanan sebelum membasuh bagian badan sebelah kiri.    

وَبَقِيَ مِنْ سُنَنِ الْغُسْلِ أُمُوْرٌ مَذْكُوْرَةٌ فِي الْمَبْسُوْطَاتِ مِنْهَا التَّثْلِيْثُ وَتَخْلِيْلُ الشَّعْرِ.

Dari kesunahan-kesunahan mandi, masih ada beberapa perkara yang disebutkan di dalam kitab-kitab yang luas keterangannya. Di antaranya adalah mengulangi basuhan sebanyak tiga kali dan menyelah-nyelahi rambut.    

Penulis/Pewarta: Mualif
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji

TAGS:

Berita Terkait