Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Akan Memperoleh Lindungan Allah Swt. pada Hari Kiamat

(Foto: sonara.id)

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن.

أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا ﴿النّساء [٤]:٨٧﴾

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan hadirin sekalian, agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab, dengan takwa inilah derajat manusia memperoleh kemuliaan di sisi Allah Swt. Dengan takwa, Allah menjanjikan surga-Nya dan juga memberikan jalan keluar dari semua persoalan hidup di dunia serta memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

Selanjutnya, khatib mengingatkan bahwa bahwa kita semua sedang berada dalam rihlah atau perjalanan panjang. Tujuan atau titik akhir perjalanan masih sangat jauh sementara kita sekarang ini berada di titik di mana manusia ada dalam masa menanam. Tanaman yang kita tanam itu adalah semua amal yang dilakukan di dunia ini berupa amal baik ataupun amal buruk. Semua amal itu, dari yang paling kecil sampai yang paling besar akan diperlihatkan dan dibalas dengan seadil-adilnya oleh Allah Swt.

Kematian bukan akhir dari perjalanan hidup, ia adalah awal dari kehidupan lain, yakni pintu untuk masuk ke alam barzakh dan selanjutnya pergi ke alam akhirat.

Akhirat adalah alam yang lebih lama, yang kekal, dan itulah sebenar-benar kehidupan, di mana manusia pasti dikumpulkan dan terbagi menjadi dua golongan, golongan yang satu selamat dan berbahagia dan golongan yang lain celaka dan menderita.

Allah Swt. berfirman dalam surat an-Nisa:87,

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَيَجْمَعَنَّكُمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ وَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ حَدِيْثًا 

Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?.

Kita semua berharap saat kita dikumpukan pada hari kiamat dalam keadaan mendapat perlindungan dari Allah Swt.

Rasulullah Saw. mengabarkan kepada kita bahwa ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata: 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis." (Shahih Bukhari 620).

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Yang pertama adalah pemimpin yang adil (الْاِمَامُ الْعَادِلُ). Adil itu artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya, lawan dari zalim. Menjadi pemimpin yang adil itu berat dan risikonya besar. Adakalnya atau seringkalinya dia harus mengorbankan kepentingan dirinya, keluarganya, orang-orang dekatnya untuk mendahulukan kepentingan orang banyak atau kemaslahatan yang lebih besar. 

Kedua, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah (شَابٌّ نَشَاَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ). Masa muda itu waktu yang krusial (genting), dimana emosi dan pengendalian diri masih labil. Maka, pemuda yang tumbuh dalam keadaan beribadah kepada Allah Swt. akan mendapat perlindungan-Nya kelak di Yaumul Qiyamah. Sebagai contoh, pemuda yang sedang menempuh pendidikan agama. Misalnya pemuda sejak usia 13 tahun sampai 22 tahun, sembilan tahun tinggal di pondok pesantren. Bagun jam 3 pagi, tahajud, tadarus, shalat subuh berjamaah, dzikir bada shalat, dzikir pagi, mandi, sarapan, ngaji atau kerja bhakti, qoilulah (tidur siang sesuai sunnah Nabi), shalat dzuhur berjamaah plus dzikir, sekolah, makan siang, shalat ashar berjamaah plus dzikir, ngaji, shalat magrib berjamaah plus dzikir, ngaji, shalat isya berjamaah berjamaah, ngaji lagi, tidur. Pemuda ini menghabiskan waktunya berbarengan dengan bertumbuh badannya dalam keadaan ibadah kepada Allah Swt. Kelak, semoga ini jadi wasilah ia dapat perlindungan Allah Swt. pada hari kiamat.

Ketiga, seorang yang hatinya terpaut dengan masjid-masjid (رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ). Masjid itu tempat yang mulia, diistilahkan dengan Rumah Allah. Orang yang mendatanginya menjadi tamunya Allah, dan orang mengabdi dan berkhidmat kepada masjid dengan cara membangun, mengurus, mengelola, membersihkan disamping beribadah shalat berjamaah, shalat sunat, tadarus, bersalawat, dan lain-lain di hari kiamat nanti, Allah Swt. akan berikan perlindungan dimana tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya.

Keempat, رَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ, orang yang berkumpul, berteman, bersahabat karena Allah. Ketika seseorang berubah menjadi baik atau insyaf (dalam bahasa sekarang dikenal dengan istilah hijrah), andai pun ditinggalkan oleh teman-teman sebelumnya. Maka tidak perlu sedih akan orang tersebut akan menemukan orang-orang yang baru yang lebih baik, dalam hadis disebutkan bahwa ruh itu akan berkumpul dengan ruh yang sejenis dan akan saling mengenali seperti tentara dalam satu regu mereka akan saling mengenal. Dan persahabatan ini yang akan mengantarkan ridha Allah dan perlindungan-Nya.

Kelima, orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, walupun hal itu sangat disukai dan sangat sulit untuk dihindari, 

رَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَاَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ اِنِّي اَخَافُ اللَّهَ 

seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata: 'Aku takut kepada Allah'.

Keenam, orang yang besedekah dengan diam-diam.

Ketujuh, orang yang berdzikir dalam kesendirian sambil menangis.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Sangat penting untuk direnungi, kira-kira mana dari tujuh amal tersebut yang dapat kita jadikan sebagai bekal untuk memperoleh perlindungan Allah Swt. kelak di hari akhirat. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ​​​​​​​

 

Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji

TAGS:

Berita Terkait