Khutbah Jumat: Pergunakan Dunia Sebagai Ladang untuk Meraih Keuntungan Akhirat
()
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهْ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ مَنْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْنِي نَفْسِي بِتَقْوَى الله، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Khatib berwasiat kepada diri sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Seorang muslim akan menyadari betul bahwa dunia ini fana (rusak, hancur) dan akhirat itu kekal. Manusia hidup di dunia ini selama waktu yang dikehendaki Allah, kemudian pada suatu hari manusia akan mati.
Allah Swt. berfirman,
اِنَّكَ مَيِّتٌ وَّاِنَّهُمْ مَّيِّتُوْنَ ۖ ثُمَّ اِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عِنْدَ رَبِّكُمْ تَخْتَصِمُوْنَ ۔ ﴿الزمر [٣٩]:٣٠-٣١﴾
Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati dan mereka akan mati (pula). Kemudian sesungguhnya kamu pada hari Kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu. (Az-Zumar [39]:30-31)
Dunia ini tetap fana sampai kapanpun. Andai manusia bisa hidup seribu tahun, dunia ini tetaplah alam yang fana. Maka kemudian manusia akan mengalami kehidupan yang abadi yang tiada akhir, yakni kehidupan akhirat setelah Allah membangkitkan manusia dari alam kubur, lalu dikumpulkan di padang mahsyar dan dihisab (dihitung) amalnya dari yang paling kecil sampai yang paling besar.
Semua diberi keputusan, ada yang menjadi ahli surga dan ada yang menjadi ahli neraka. Ahli surga itulah orang-orang yang beruntung, mereka memperoleh kebahagiaan yang sejati, mudah-mudahan kita semua menjadi ahli surga. Dan ada yang menjadi ahli neraka, merekalah orang-orang yang rugi dan mendapat tempat kembali yang buruk dan sejelek-jelek tempat kembali. Kita berlindung kepada Allah agar dijauhkan dari azab neraka.
Dalam satu kesempatan, sambil memegang kedua pundak Abdullah bin Umar, Rasulullah Saw. berpesan,
كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan orang asing atau seorang pengembara. (Shahih Bukhari 5937)
Orang mukmin yang berakal adalah orang yang tidak tertipu oleh dunia, tidak merasa tenang dan tentram di dalamnya, dan tidak memandang bahwa dunia adalah segalanya, justru ia akan menjadikan dunia sebagai sarana untuk menggapai akhirat.
Seorang pengembaran sejatinya akan senatiasa rindu kampung halamannya, rindu akan keluarganya, anak, istri ,dan saudara-saudanya. Dia akan mempersiapkan bekal dan buah tangan untuk orang yang dicintainya, semua dikunpulkan agar kelak dapat dinikmati sebagai nikmat dari Allah di kampung akhirat surga yang pebuh kenikmatan.
Rasulullah Saw. bersabda, "Hubunganku dengan dunia, dan perumpamaanku dengan dunia seperti seorang penunggang kendaraaan yang berada di bawah sebuah pohon kemudian ia pergi meninggalkannya."
Dunia ini adalah jembatan dan jalan menuju akhirat. Ibnu Rajab berkata, "Ketika Allah menciptakan Adam a.s., Dia menempatkannya bersama istrinya di dalam surga, kemudian Dia menurunkannya ke dunia, menjanjikan untuk mengembalikannya ke surga beserta keturunan-keturunannya yang saleh. Maka, orang mukmin selalu rindu akan negerinya yang pertama, dan cinta negeri itu adalah bagian dari iman."
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Jangan lupa, dalam perjalanan hidup ini, banyak marabahaya yang jika tidak hati-hati maka dapat mencelakakan kita. Salah satu marabahaya tersebut adalah salah mengambil teman. Teman yang buruk bukannya menjadi jalan menuju ridha Allah tapi justru mencelakakan kita. Allah Swt. dalam firman-Nya mengambarkan bagaimana penyesalan orang yang zalim dan salah dalam memilih teman baik,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا ﴿٢٧﴾ يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا ﴿٢٨﴾ لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا ﴿٢٩﴾
27. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. 28. Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku), 29. sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.” (Al-Furqan [25]:27-29)
بارك الله لى ولكم فى القرأن العظيم، وجعلني واياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. إنه هو البر التواب الرؤوف الرحيم. أعوذ بالله من الشيطن الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3) ـ
وقل رب اغفر وارحم وأنت ارحم الراحمين
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji
TAGS:
Berita Terkait
- Khutbah Jumat: Menggapai Karunia Allah Swt. yang Agung dengan Melakukan Kebaikan
- Khutbah Jumat: Mari Mudahkan Urusan Orang Lain
- Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Akan Memperoleh Lindungan Allah Swt. pada Hari Kiamat
- Khutbah Jumat: Tetaplah Beramal, Setiap Orang Dimudahkan Sesuai Penciptaanya
- Khutbah Jumat: Tidak Diterima Kecuali yang Baik
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 1)
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 2)
- Khutbah Jumat: Hendaklah Seorang Mukmin Menjadikan Kehidupan Akhirat Sebagai Tujuan
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 3)
- Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Pahalanya Akan Terus Mengalir
Baca Juga
- Terjemah Kitab Mukhtarul Ahadis: 29. Dua Jenis Dosa yang Azabnya Ditampakkan di Dunia
- Dalil Bacaan Tasyahud (Tahiyat), Syahadat, dan Shalawat serta Doa Dilengkapi dengan Transliterasi dan Arti
- Download e-Book (pdf) Terjemah Kitab ar-Risalah Karya Imam Syafi`i
- Lafaz Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Anggota Keluarga
- Terjemah Fathul Qarib - Hal yang Membatalkan Tayammum
- Hukum Laki-laki Muslim Menikahi Wanita Musyrik, Ahli Kitab, atau Kafir
- Download Terjemah Kitab al-Mughni (pdf) Karya Ibnu Qudamah
- Terjemah Fathul Qarib - Fardlu Tayammum
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 12. Menganjurkan Untuk Menambah-nambah Kebaikan Pada Akhir-akhir Umur
- Kumpulan Ayat Al-Quran yang Menyebutkan Setan Adalah Musuh Nyata Manusia