Khutbah Jumat: Menggapai Karunia Allah Swt. yang Agung dengan Melakukan Kebaikan
(Foto: jabarprov.go.id)
Khutbah I
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan hadirin sekalian, agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Sebab, dengan takwa inilah derajat manusia memperoleh kemuliaan di hadapan Allah Swt.
Dengan takwa, Allah juga memberikan jalan keluar dari semua persoalan hidup dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Kemudian Allah Swt. menjelaskan di dalam al-Quran surat al-Hujurat ayat 13 bahwa orang yang paling mulia di sisi-Nya adalah orang yang bertakwa.
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (Al-Hujurat [49]:13).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Allah Swt. memerintahkan kita semua untuk berbuat baik, sebagaimana Allah Swt. juga telah berbuat baik bagi kita.
وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS al-Qashash [28]: 77).
Kita menaati perintah-Nya tersebut dengan melakukan perbuatan baik bukan karena apapun, melainkan tulus ikhlas karena Allah Swt. Bisa saja seseorang berbuat baik kepada orang lain dengan menjadikannya sebagai utang budi, konsekuensinya mengharap pengakuan dan balasan. Kita tidak perlu menghitung-hitung kebaikan kepada orang lain, akan lebih baik bisa melupakannya. Dan pamrih kepada makhluk juga penyebab banyaknya rasa kecewa dan penyesalan.
Hendaknya kita terus berbuat baik kepada orang lain dan tidak merisaukan meskipun orang tersebut tidak peduli. Keinginan agar banyak orang mengetahui dan mendengar kebaikan tersebut juga harus dihindari, merupakan riya karena mengesampingkan ikhlas dalam beramal.
Berbuat baik merupakan akhlak mulia yang bisa diwujudkan pada berbagai hal, seperti memberikan pertolongan, menasihati untuk kebaikan, berbagi ilmu, atau memperlakukan dengan baik, terutama untuk orang-orang terdekat, yaitu orang tua, suami, istri, anak, dan kerabat. Selanjutnya berbuat baik untuk lingkup yang lebih luas, seperti dengan tetangga, di tempat kerja, dan dengan semua orang yang kita berinteraksi dengan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Kenapa harus berbuat baik?
Allah Swt. mencintai orang yang berbuat baik. Semakin banyak perbuatan baik yang dilakukan, maka Allah Swt. pun semakin mencintainya.
Merupakan anugerah yang luar biasa besar dan tidak ada yang lebih besar dari itu semua, kecuali Allah Swt. ridha dan mencintai kita, padahal kita adalah makhluk yang lemah dan banyak melakukan kesalahan.
وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan berbuat baiklah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik." (QS al-Baqarah [2]: 195).
Demikian pula rahmat serta kasih sayang Allah Swt. yang meliputi seluruh alam. Yang dengan rahmat itu manusia yang saling mencintai dan menyayangi. Secara fitrah manusia mencintai anaknya, mencintai pasangannya, mencintai keluarganya, mencintai orang-orang shaleh, dan lain sebagainya, itu semua karena rahmat Allah Swt. meliputi kita semua.
اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
"Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS al-A'raf [7]: 56).
Kebaikan itu akan melahirkan kebaikan lain yang lebih banyak dari kebaikan yang pernah dikerjakan. Sebaliknya, keburukan dan dosa itu akan melahirkan keburukan serta bisa mengundang malapetaka bagi pelakunya di dunia atau kelak di akhirat. Bertambahnya kebaikan itulah yang disebut berkah atau barokah. Manusia sangat berhajat atau butuh dengan berkah, karena sebanyak apapun materi atau perbuatan yang dikerjakan, jika tidak mengandung berkah dikhawatirkan justru akan mengundang musibah. Semoga Allah Swt. menganugerahkan kita keberkahan dalam segala hal dan menjauhkan dari musibah yang merugikan kita.
وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا
“Dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan kebaikan baginya.” (QS asy-Syura [42]: 23).
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,
Cara mengukur kebaikan itu bisa dengan bertanya kepada diri sendiri (minta fatwa kepada diri sendiri). Kebaikan itu seharusnya menentramkan, dan sebaliknya dosa itu menyesakkan dada dan malu jika diketahui orang lain. Dalam satu kesempatan, Rasulullah Saw. memberikan wasiat terkait kebaikan dan dosa, ia bersabda:
البِرُّ حُسْنُ الخُلُقِ ، والإثْمُ : ما حَاكَ في نَفْسِكَ ، وكَرِهْتَ أنْ يَطَّلِعَ عليهِ النَّاسُ (رواهُ مسلمٌ عَنِ النَّواسِ بنِ سَمعانِ)
Kebajikan itu ialah budi pekerti yang baik. Sedangkan dosa ialah perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada, dan engkau sendiri benci jika perbuatanmu itu diketahui orang lain. (HR. Muslim dari an-Nawas bin Sam'an)
Semoga Allah Swt. memberikan kekuatan kepada kita semua untuk senantiasa melakukan kebaikan.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اللَّهُمَّ إِنِّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَ مِن سَيِّئِ الأَسْقَامِ. إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji
TAGS:
Berita Terkait
- Khutbah Jumat: Mari Mudahkan Urusan Orang Lain
- Khutbah Jumat: Tujuh Golongan yang Akan Memperoleh Lindungan Allah Swt. pada Hari Kiamat
- Khutbah Jumat: Tetaplah Beramal, Setiap Orang Dimudahkan Sesuai Penciptaanya
- Khutbah Jumat: Tidak Diterima Kecuali yang Baik
- Khutbah Jumat: Pergunakan Dunia Sebagai Ladang untuk Meraih Keuntungan Akhirat
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 1)
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 2)
- Khutbah Jumat: Hendaklah Seorang Mukmin Menjadikan Kehidupan Akhirat Sebagai Tujuan
- Kumpulan Teks Khutbah Kedua Jumat (Bagian 3)
- Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Pahalanya Akan Terus Mengalir
Baca Juga
- Terjemah Kitab Mukhtarul Ahadis: 30. Takabur
- Ayat Al-Quran yang Memerintahkan untuk Taat Kepada Allah dan Rasul
- Hukum Makan atau Minum Sambil Berdiri
- Dalil Bacaan Tasyahud (Tahiyat), Syahadat, dan Shalawat serta Doa Dilengkapi dengan Transliterasi dan Arti
- Terjemahan Riyadhus Shalihin: Bab 15. Memelihara Kelangsungan Amalan-amalan
- Terjemah Fathul Qarib - Fardlu Tayammum
- Terjemah Fathul Qarib - Bab Haid, Nifas, dan Istihadlah
- Terjemahan Kitab at-Tadzkirah: Kematian Merupakan Bencana yang Sangat Mengerikan
- Tantangan Terbuka Kepada Siapapun Yang Sanggup Membuat Surat Semisal Al-Quran
- Download e-Book (pdf) Sejarah Tuhan Karen Armstrong