Ilmu Nahwu

Inna (إِنَّ) dan Saudaranya; Fungsi dan Contohnya dalam Kalimat

(Foto: ar.wikipedia.org)

Isim dan khabar lnna

Isim inna (إِنَّ) adalah setiap mubtada' yang dimasuki inna dan saudaranya dan i'rabnya berubah dari marfu' menjadi manshub. Adapun khabar inna adalah setiap khabar dari mubtada'  yang dimasuki amil inna dan saudaranya. Contoh:

إِنَّ الْكِتَابَ جَدِيْدٌ

Asalnya:

الْكِتَابُ جَدِيْدٌ

Pada contoh di atas kata (الْكِتَابَ) dibaca nashab dengan ditandai fathah diujungnya. Kedudukannya sebagai isim inna. Apabila tidak dimasuki inna maka irabnya rafa’ dan berkedudukan sebagai mubtada’. Adapun kata (جَدِيْدٌ) berkedudukan sebagai khabar inna dan beri'rab rafa’.

Inna dan saudaranya

1. Inna (إِنَّ); memiliki makna (تَوْكِيْد) yaitu menguatkan dan diterjemahkan sesungguhnya. Contoh:

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

2. Anna (أَنَّ); memiliki makna (تَوْكِيْد) yaitu menguatkan dan diterjemahkan sesungguhnya. Anna harus berada setelah kalam. Contoh:

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Baca juga: Perbedaan أَنَّ (Anna) dan إِنَّ (Inna) dalam bahasa Arab

3. Kaanna (كَأَنَّ); memiliki makna (تَشْبِيْه) yaitu menyerupakan atau menyangkakan dan diterjemahkan seakan-akan atau seperti jika khabarnya isim jamid serta diterjemahkan seakan-akan jika khabarnya isim musytaq. Contoh:

كَأَنَّ أَحْمَدَ أَسَدٌ

كَأَنَّ أَحْمَدَ مُهَنْدِسٌ

4. Lakinna (لَكِنَّ); memiliki makna (إِسْتِدْرَاك) yaitu menetapkan setelahnya dan menganulir pernyataan sebelumnya. Artinya sebelum lakinna harus ada kalam terlebih dahulu. Lakinna diterjemahkan tetapi. Contoh:

عِرْفَانُ قَوِيٌّ وَلَكِنَّ أَحْمَدَ أَقْوَى مِنْهُ

5. Laalla (لَعَلَّ); memiliki makna (تَرَجِي) yaitu mengharap sesuatu yang dekat atau mudah didapatkan dan diterjemahkan semoga atau mudah-mudahan. Contoh:

لَعَلَّ النَّصْرَ قَرِيْبٌ

Boleh menghilangkan lam pada (لَعَلَّ). Contoh:

عَلَّ النَّصْرَ قَرِيْبٌ

6. Laita (لَيْتَ); memiliki makna (تَمَـــنِّى) yaitu mengharapkan sesuatu yang berat untuk dicapai bahkan tidak mungkin tercapai. Biasanya diterjemahkan ingin sekali atau andai. Contoh:

لَيْتَ الْإِمْتِحَانَ سَهْلٌ

7. La nafi (لَا); memiliki makna (نَفِي) yakni meniadakan dan diterjemahkan tidak atau tidak ada. Contoh:

لَا رَجُلَ فِي الْبَيْتِ

Catatan:

Apabila ada ma (مَا) setelah inna dan saudara-saudaranya maka batal amalnya. Dikecualikan (لَيْتَ) yang bila ada (مَا) bisa beramal atau tidak beramal. Contoh:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ

لَيْتَمَا الْإِمْتِحَانُ سَهْلٌ

لَيْتَمَا الْإِمْتِحَانَ سَهْلٌ

Sumber: hahuwa.blogspot.com

Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2023 Al-Marji

TAGS:

Berita Terkait