Isim-isim yang Rafa'

Mengenal Mubtada dan Khabar dalam Kalimat Bahasa Arab Beserta Contohnya dalam Al-Quran

(@tr.agency)

Jumlah (kalimat sempurna) dalam Bahasa Arab terbagi dua, yaitu jumlah ismiyyah (kalimat yang dimulai dengan kata benda) dan jumlah fi`liyyah (kalimat yang dimulai dengan kata kerja). Sedangkan unsur terpenting pembentuk jumlah ismiyyah adalah Mubtada' dan Khabar.

Kata Mubtada' (مُبْتَدَأٌ) adalah bentuk isim maf`ul dari kata إِبْتَدَأَ-يَبْتَدِأُ (ibtada'a-yabtadi'u) yang artinya memulai, membuka, atau permulaan. Dengan demikian, mubtada' memiliki makna awalan, permulaan, atau asal (dari segala sesuatu).

Disebut mubtada' karena ia selalu terletak pada awal kalimat bersamaan dengan khabar yang kemudian menjadi unsur pembentuk jumlah ismiyyah dalam bahasa Arab, di mana mubtada' menjadi subjek dan khabar menjadi predikatnya serta selalu dibaca rafa`.

Sedangkan kata khabar(خَبَر) secara harfiah memiliki arti berita, kabar, dan keterangan.

Mubtada' dan Khabar mempunyai aturan-aturan yang baku, seperti harus sesuai antara mubtada dan khabar dalam hal mufrad, tasniyah, jama` serta muannats, dan mudzakkar-nya.

Definisi Mubtada' dan Khabar

Dalam kitab Al-Jurumiyah, mubtada' didefinisikan dengan:

اَلْمُبْتَدَأُ : هو اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْعَارِي عَنْ اَلْعَوَامِلِ اَللَّفْظِيَّةِ

Mubtada adalah isim yang dirafa`kan yang terbebas dari amil-amil lafadzh

Sedangkan khabar adalah

وَالْخَبَرُ هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْمُسْنَدُ إِلَيْهِ, نَحْوَ قَوْلِكَ زَيْدٌ قَائِمٌ وَالزَّيْدَانِ قَائِمَانِ وَ الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ

Khabar adalah isim yang dirafa`kan yang disandarkan kepada mubtada’.

Contoh:

 زَيْدٌ قَائِمٌ (Zaid itu berdiri)

 الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ (Dua Zaid itu berdiri)

 الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ (Zaid-Zaid itu berdiri)

Atau dapat juga disebutkan, Mubtada' adalah isim marfu` yang umumnya ada pada awal kalimat (Subyek) dan kosong dari `amil lafdzi. Akan tetapi mubtada mempunyai `amil ma`nawi, yaitu mubtada harus ber-i`rab rafa` karena menjadi ibtida' (awalan kalimat atau awalan suatu hal yang di katakan). Sedangkan Khabar adalah suatu hal yang menjelaskan keadaan mubtada' dan bisa menyempurnakan arti mubtada' yang pada bahasa Indonesia dikenali dengan predikat. Mubtada tanpa khabar tidak jelas maknanya seperti halnya khabar tanpa didahului mubtada.

Mubtada itu ada dua bagian, yaitu mubtadap (isim) dzahir dan mubtadap (isim) dhamir. الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ seperti kalimat di atas adalah contoh mubtadap (isim) dzahir.

Mubtada isim dhamir itu ada empat belas atau dua belas karena هُمَا dia berdua (lk/pr) dan أَنْتُمَا kamu berdua (lk/pr) digabung, yaitu:

  • هُوَ dia (lk)
  • هُمَا dia berdua (lk/pr)
  • هُمْ mereka (lk)
  • هِيَ dia (pr)
  • هُمَا dia berdua (pr/lk)
  • هُنَّ mereka (pr)
  • أَنْتَ kamu (lk)
  • أَنْتُمَا kamu berdua (lk/pr)
  • أَنْتُمْ kalian (lk)
  • أَنْتِ kamu (pr)
  • أَنْتُمَا kamu berdua (pr)
  • أَنْتُنَّ kalian (pr)
  • أَنَا saya
  • نَحْنُ kami
  • Contoh:         

    اَنَا طَالِبٌ (saya seorang pelajar)

    هُمَا طَالِبَانِ (mereka berdua laki-laki adalah pelajar)

    هِيَ طَالِبَةٌ   (dia adalah pelajar wanita)

    Contoh dalam Al-Quran:

    رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

    (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (Ali-Imran: 8)

     

    Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
    Editor: Abu Halima
    ©2023 Al-Marji

    TAGS:

    Berita Terkait