Terjemah dan Kosa Kata (Mufradat) Doa Qunut

(Foto: ibtimes.id)

عَنِ الْحَسَنِ بْنِ عَليٍّ رضي الله عنهما قَالَ: عَلّمَنِي رسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ: «اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيما أَعْطَيْتَ، وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، إنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ». رَوَاهُ الْخَمْسَةُ.

Dari Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajariku kata-kata untuk dibaca dalam qunut witir yaitu:

ALLOHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THOIT, WA QINII SYARRO MAA QODHOIT. FA-INNAKA TAQ-DHII WA LAA YUQDHOO ‘ALAIK. INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAAROKTA ROBBANAA WA TA’AALAIT.

Artinya:

“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin, berilah aku berkah atas segala hal yang Engkau berikan, selamatkanlah aku dari kejahatan yang telah Engkau tetapkan, karena hanya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada selain-Mu yang mampu menetapkan, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong, Mahaberkah Engkau Rabb kami dan Mahatinggi.” (Diriwayatkan oleh Imam yang lima).

فِيمَنْ : di siapa, sebagaimana orang-orang
فِيما : ketika, atas segala hal
هَدَيْتَ : Engkau beri petunjuk
عَافَيْتَ : Engkau beri kesehatan
تَوَلَّيْتَ : Engkau pimpin
أَعْطَيْتَ : Engkau berikan
قِنِي : selamatkanlah aku (Kalimat terdiri dari fi'il, fa'il, dan maf'ul, قِ sighatnya fi'il amar dari lafazh وَقَى يَقِي : memelihara, melindungi, menjaga, menaungi, fa'ilnya dhamir mustatir (tersembunyi) takdirnya انت (anta), نِي  menjadi maf'ul bih dari lafazh قِ)
شَرّ : kejahatan, keburukan, penyakit
قَضَيْتَ : Engkau tetapkan
تَقْضِي : Engkau-lah yang menetapkan (Fi'il Mudhari' dhomir mustatir takdirnya أنتَ dari kata قَضَى يَقْضِي)
يُقْضَى : Ditetapkan (المضارع المرفوع المجهول, dhomir mustatir takdirnya هو dari kata قَضَى يَقْضِي)
يَذِلُّ : rendah hati, sederhana, hina (ذَلَّ - يَذِلُّ)
وَالَيْتَ : Engkau tolong
تَبَارَكْتَ : Engkau Mahaberkah
وَتَعَالَيْتَ : Engkau Mahatinggi

وَزَادَ الطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ: «وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ».

Imam Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi menambahkan, “WA LAA YA’IZZU MAN ‘AADAIT (Artinya: Tidak akan mulia orang yang telah Engkau murkai).” [HR. Thabrani dalam Al-Kabir, 3:73, no. 2707 dan 744]

عَزَّ - يَعِزُّ : menjadi kuat, sangat kuat, menjadi bernilai, berharga mahal, mulia [Umum]
عَادَيْتُم - عَادَى : kamu musuhi [Quran]

زَادَ النَّسَائِيُّ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ فِي آخِرِهِ: «وَصَلَّى اللهُ عَلَى النَّبِيِّ».

Imam An-Nasai menambahkan dari jalur yang lain pada akhirnya, “(Artinya, semoga shalawat Allah selalu terlimpah atas Nabi.”

Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Abu Halima
©2024 Al-Marji

TAGS:

Berita Terkait